Pages

irwan emang irwan On Rabu, 29 September 2010


       Banyak yang bertanya-tanya bagaimana sesungguhnya performa V-Ixion dengan beberapa rival terdekatnya. Rupa-rupanya sudah ada yang melakukan test tersebut sebagaimana akan diulas berikut ini. Namun sebelumnya, wanti-wanti bagi anda sekalian bahwa kita harus memberi dua catatan penting pada test ini:














  1. Sebagian dari isi pengujian (test) ini sepertinya dilakukan off the track alias menggunakan dyno. Kita juga tidak punya cukup informasi mengenai “alat” apa yang dipake untuk mengetahui tingkat akurasinya.
  2. Faktor lain yang terpenting adalah sejauh mana tingkat pertanggungjawaban publiknya jika test dilakukan oleh pihak berkepentingan. Pasalnya test ini memang dilakukan oleh pihak Yamaha sendiri sebagai bahan edukasi alias product knowledge bagi para sales-marketing dan divisi service mereka.
Meskipun hasilnya masih bisa diperdebatkan, namun setidaknya bisa jadi referensi bagi anda sebelum melakukan test sendiri secara faktual.
vs 
Lebih Bertenaga Mana?
Untuk melihat performa sebuah kendaraan, kita perlu menyimak tenaga yang tersalur hingga roda belakang. Selain tenaga murni di mesin, juga ada tenaga aktual yang tereduksi oleh berbagai komponen bergerak hingga akhirnya bisa diperoleh di ban belakang.
Kurva pengukuran berikut ini menunjukkan bahwa CBR masih lebih unggul dibanding V-Ixion dan Mega Pro di kecepatan puncak. Namun demikian V-Ixion mendominasi diputaran rendah dan sedang. Secara teoretik, SOHC memang memiliki torsi lebih besar saat putaran rendah dan sedang, apalagi jika dibekali empat batang klep mirip DOHC 1 silinder. Mega Pro kalah pada kecepatan puncak, meskipun di kecepatan tengah masih bisa memepet persis tenaga V-Ixion.
v-ixion-vs-cbr-vs-megy_a.jpg
CBR terlihat bertenaga di kitiran bawah, sedang, dan tinggi tanpa jeda. Namun demikian, hingga pengukuran di angka 110 km/jam (kpj), terlihat bahwa praktis hanya unggul di kecepatan di atas 100 kpj saat kurva tenaga V-Ixion mulai tidak menjulang lagi.
Lebih Kencang Mana?
Kecepatan akselerasi biasanya menjadi ukuran pertama performa sebuah kendaraan. Jika anda melihat data-data performa kendaraan selain menilik tenaga dan torsi tersedia, anda pasti akan bertanya soal akselerasinya. Mobil-mobil sport dan atau mobil mewah performa tinggi biasanya selalu menyediakan data kecepatan 0-100 km.
Nah kita beruntung bahwa data berikut memperlihatkan bukan saja kecepatan V-Ixion semata, tapi juga perbandingan dengan dua rival sekelasnya.
v-ixion-vs-cbr-vs-megy_b.jpg
1. Tarikan (Standing Acceleration)
Standing Acceleration V-Ixion yang sering disebut sebagai “tarikan” ini cukup mecengankan. Dalam test, V-Ixion mengungguli secara berturut-turut CBR dan Mega Pro. Pada 50 meter pertama hanya dibutuhkan sekitar 4 detik, 100 meter sekitar 7 detik, 200 meter sekitar 12 detik, dan pada 400 meter hanya butuh sekitar 18 detik.
Dalam setiap jarak, V-Ixion unggul tipis dari CBR. Padahal CBR sudah mengadopsi klep DOHC. Kemungkinan besar faktor bobot dan penggunaan injeksi sebagai kekuatan utama V-Ixion, di samping adanya klep ganda SOHC. Sementara itu terlihat jelas Mega Pro tak bisa melakukan perlawanan. Maklum motor tipe turing yang cukup berat dan jelas kalah teknologi.
2. Kecepatan Manuver
Bagaimana kecepatan saat menguntit? Passing Acceleration atau kecepatan mendahului yang merupakan inti kekuatan bermanuver sebuah kendaraan akan tampak di sini. V-Ixion lagi-lagi unggul, meskipun tidak setelak sebelumnya. Keunggulan V-Ixion terutama pada 100 dan 200 meter. Butuh sekitar 4,7 detik oleh V-Ixion untuk mendahului pada jarak 100 meter dan sekitar 8,7 untuk jarak 200 meter. Kedua motor lain berada di bawah kecepatan akselerasi dan manuver V-Ixion. Sayang sekali tidak jelas berapa kecepatan ketiganya saat mencapai masing-masing pos jarak tersebut.
Lebih Irit Mana?
Tenaga dan kecepatan penting. Tapi, jika benar-benar boros, sama saja dengan motor korek bukan? Keceng dan boros, itu biasa. Kencang dan irit, itu luar biasa. Mari kita cermati grafik berikut.
v-ixion-vs-cbr-vs-megy_c.jpg
Lagi-lagi V-Ixion unggul mutlak. Namun kali ini diikuti oleh Mega Pro dan yang kalah telak adalah CBR.
Dalam kecepatan rata-rata 70 kpj, V-Ixion bisa menempuh jarak 45km/liter. Bandingkan dengan CBR yang hanya bisa menempuh jarak 35 km/liter dan Mega Pro dengan jarak 37 km/liter.
Lalu pada kecepatan 60 kpj, V-Ixion bisa menempuh jarak 53 km/liter. Sementara itu CBR yang hanya bisa menempuh jarak 38 km/liter dan Mega Pro dengan jarak 42 km/liter. Itu artinya, meskipun Mega Pro bisa mengimbangi tenaga V-Ixion pada kitiran dan kecepatan menengah seperti terlihat dalam grafik tenaga sebelumnya, namun secara drastis konsumsi bahan bakarnya sangat boros.
Terakhir, bagaimana konsumsi bahan bakar ketiga motor ini di putaran paling lambat, 50 kpj? V-Ixion tetap paling irit di susul Mega Pro dan CBR. Khusus untuk CBR, rupanya kecepatan demikian bukanlah “hokinya”. Di samping boros dengan cuma bisa menempuh sekitar 38 km/liter, juga catatan tenaganya tidaklah mengesankan. Di samping boros, juga kalah tenaga dari V-Ixion dan Mega Pro. Jika bukan karena bobotnya, mungkin saja CBR pun akan kalah dikecepatan akselerasi, bukan?
Anyway, KafeMotor sendiri tidak akan menarik kesimpulan di sini. Maklum data perbandingan di atas sifatnya “internal” dan sudah cukup jelas dari grafik yang tersedia. Yang menarik memang karena perbandingan ini menempatkan 3 jenis teknologi yang berbeda. Kebetulan saja ketiganya sedikit berada pada kelas cc yang sama. Sekarang tugas anda membuktikannya dengan pengujian yang lebih “obyektif”. Di tunggu,COY !!

0 komentar:

Posting Komentar